Untuk menghadapi ancaman resesi, Kemenparekraf mengajak 300 pelaku ekonomi kreatif untuk menghadapi tantangan inflasi akibat tekanan ekonomi global melalui kegiatan Pelatihan dan Talkshow Ekraf yang bertema "Strategi Promosi Produk Ekonomi Kreatif Melalui Media Digital". Menparekraf Sandiaga menjelaskan, ada empat faktor yang harus dipahami oleh pelaku ekonomi kreatif untul menetapkan strategi promosi yang tepat: kualitas produk, harga, tempat, dan strategi promosi. Saat ini, ekonomi kreatif, utamanya di bidang kuliner, fesyen, dan kriya, menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai kontribusi sebesar 7,8 persen.
Program-program yang dirancang diharapkan dapat menghadirkan ekonomi kreatif sebagai salah satu lokomotif dalam penciptaan lapangan kerja baru dan berkualitas, guna mendukung capaian 1,1 juta lapangan kerja baru dan berkualitas di tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024.