Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno kagum menyaksikan adat istiadat dan budaya di Desa Wisata Hilisimaetanö, Kecamatan Maniamölö, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara yang masih dijaga dan dilestarikan dengan baik oleh masyarakat setempat.
Tahukah kamu? Desa Wisata Hilisimaetanö merupakan salah satu desa adat tertua di tanah Nias Selatan yang hingga kini masih teguh menjaga nilai adat istiadat serta peninggalan para leluhur mereka. Kedatangan Menparekraf disambut oleh Tarian Mogaele, yang biasa dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan. Menparekraf lalu menyaksikan tradisi lompat batu atau yang disebut fahombo. Tradisi ini menjadi suguhan atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan. Tradisi lompat batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi kurang lebih dua meter. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap dewasa dan memberikan sebuah kebanggaan tersendiri bagi keluarga mereka. Potensi desa wisata ini menjadikannya masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Kedepannya Desa Hilisimaetanö akan mendapat pendampingan dari Kemenparekraf agar bergerak menjadi desa wisata berkelanjutan. Pembenahan fasilitas seperti toilet dan homestay juga perlu dilakukan. Tujuannya agar semakin banyak wisatawan yang datang, sehingga dapat membuka lebih banyak lagi lapangan kerja bagi masyarakat setempat.