Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan The Imperial Grand Ballroom Intercontinental Jimbaran Bali yang rampung dibangun dan siap dioperasikan menjadi wujud optimisme kebangkitan pariwisata dan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di pulau dewata.
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya, mengatakan The Imperial Grand Ballroom Intercontinental Jimbaran Bali dibangun dalam kondisi pariwisata Bali yang belum stabil. Namun Owner Hotel Intercontinental, Nyoman Winatha, tetap optimistis pariwisata Bali ke depan akan kembali normal.
Pembangunan ballroom tersebut merupakan bentuk kecintaan Nyoman Winatha terhadap Bali dan wujud optimisme dalam memberikan semangat baru di tengah merosotnya pariwisata di Bali akibat pandemi.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada The Imperial Grand Ballroom Intercontinental Jimbaran Bali yang baru saja dibuka, di tengah-tengah pandemi, di saat usaha-usaha mengalami suatu kegalauan tapi justru Intercontinental Jimbaran Bali mengambil sebuah langkah yang sangat berani, melakukan renovasi," kata Menparekraf.
Lebih lanjut, Menparekraf mengatakan The Imperial Grand Ballroom Intercontinental Jimbaran Bali memiliki kapasitas besar sebagai lokasi event dan MICE.
"Intercontinental Jimbaran Bali ini menjadi salah satu yang terbesar dengan 2200 kapasitas untuk acara maupun juga bisa dipakai untuk MICE. Ini juga merupakan investasi yang sangat signifikan, yakni Rp320 miliar lebih, yang juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi kebangkitan sektor parekraf di Bali," kata Menparekraf.
Menparekraf berharap hadirnya The Imperial Grand Ballroom Intercontinental Jimbaran Bali bisa menginspirasi sebagai sebuah upaya membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja agar pariwisata dan ekonomi kreatif lebih bangkit lagi ke depan,” kata Menparekraf.