Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pihaknya bersama kementerian/lembaga serta pihak terkait lainnya terus memastikan kesiapan penyelenggaraan KTT G20 Indonesia yang akan berlangsung pada November 2022, salah satunya kesiapan akomodasi bagi para delegasi dan tamu yang jumlahnya diperkirakan mencapai 50 ribu orang.
Menparekraf Sandiaga Uno usai mengikuti "Rapat Koordinasi Penyelenggaraan KTT G20 Indonesia" yang digelar Kemenkomarves, Selasa (4/10/2022) di Apurva Kempinski Bali, mengatakan, saat ini persiapan penyelenggaraan KTT G20 Indonesia sudah hampir mencapai titik kulminasi.
"Kami yakin perhelatan G20 ini sudah disiapkan secara matang dan kita sekarang semua berdoa agar semuanya berjalan lancar, semua kesiapan juga sudah dicek secara detail dan kita akan melakukan beberapa simulasi. Bapak Presiden akan berkunjung ke Bali besok dan dua hari ke depan Presiden akan meninjau secara langsung. Kita ingin pastikan bahwa G20 di Bali ini akan berdampak positif kepada ekonomi lokal," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Terkait kesiapan akomodasi, Menparekraf Sandiaga mengatakan hal tersebut menjadi salah satu poin yang dibahas dalam rakor. Saat ini kesiapan 24 hotel yang akan menjadi tempat akomodasi bagi para delegasi juga terus dipantau. Baik dari segi sumber daya manusia, pelayanan, keamanan, dan juga kesehatan.
"Ini perhelatan yang sangat besar, sangat luar biasa menuntut tingkat keamanan juga tingkat kesehatan. Dan tentunya kebersihan, mulai dari pengeloaan sampah, ketersediaan air, listrik, semuanya sudah kita pastikan dan semua pihak sekarang on alert 100 persen menuju sekitar 45 hari lagi menuju G20," kata Menparekraf Sandiaga.
Persiapan ini, kata Sandiaga, tidak hanya dilakukan terhadap 24 hotel tersebut tapi juga hotel-hotel lain di luar kawasan Nusa Dua. Diperkirakan akan ada 50 ribu peserta baik tamu maupun para pendamping yang akan hadir ke Bali nanti.
"Kita mulai menata agar tidak menumpuk. Ini perlu kita tata karena masih banyak tambahan (peserta) nanti di beberapa pekan terakhir yang harus kita pastikan ketersediaan hotel yang ada di luar kawasan untuk anggota pendamping dari negara-negara G20 ini," ujarnya.
Selain akomodasi, dalam rakor tersebut Menparekraf mengatakan pihaknya juga menyampaikan kesiapan dari spouse program yang merupakan program khusus yang dirancang khusus untuk kurang lebih 24 delegasi VVIP atau para spouse tingkat kepala negara. Program tersebut akan mengusung tema "The Journey: Indonesian Sustainable Living Culture".
Program ini menjadi salah satu strategi promosi pariwisata Indonesia yang efektif karena para peserta spouse program adalah para spouse dari kepala negara anggota G20 yang merupakan global opinion leaders dan influencers terbaik.
"Juga ada beberapa etalase yang akan kita tampilkan seperti hutan mangrove dan budaya di beberapa sesi G20. Ini harus bisa membawa kesan yang positif tentang Bali dan kita ingin ini menjadi etalase, mempromosikan Indonesia agar lebih mendatangkan wisatawan yang bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.