Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan supaya Kabupaten Demak di Jawa Tengah memilih salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang diunggulkan untuk dapat dikembangkan secara intensif, sehingga target 1,1 juta terciptanya lapangan kerja baru dapat terwujud.
Menparekraf Sandiaga dalam acara Kelana Nusantara, di Rumah Makan Kalijaga, Demak, Jawa Tengah, Selasa (26/7/2022) mengatakan Kabupaten Demak sebagai kilometer nol dari penyebaran agama Islam di wilayah nusantara memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat prospektif untuk dikembangkan.
Salah satunya event Grebeg Besar Demak yang merupakan perayaan yang dilakukan setahun sekali pada bulan Zulhijah oleh masyarakat muslim di Masjid Agung Demak. Bentuk kegiatannya pun beragam mulai dari ziarah makam ke Sunan Kalijaga hingga seni pertunjukan 137 pawai delman yang mendapat rekor MURI sebagai pemrakarsa pawai delman terbanyak.
Selain itu, produk fesyen seperti batik tulis khas Demak dengan motif pesisir hingga pertanian juga bisa diunggulkan. Karenanya, Menparekraf mendorong tahun depan Pemerintah Kabupaten Demak bekerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif dalam memetakan subsektor mana yang akan menjadi unggulan agar Demak dinobatkan sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.
"Kalau boleh, tahun depan Demak mengajukan untuk mengikuti program Kabupaten/Kota Kreatif dan memilih subsektor mana yang mau dikembangkan secara intensif, apakah kuliner, kriya, fesyen, atau 14 subsektor lainnya. Dan sudah ada 21 yang sudah menjadi Kabupaten/Kota Kreatif, mudah-mudahan Demak bisa menyusul," kata Menparekraf
Menparekraf Sandiaga juga menginginkan pelaku ekonomi kreatif Demak memaksimalkan potensi yang dimiliki, mengingat pembangunan jalan tol yang akan menghubungkan Semarang dengan Demak sedang digarap dan diproyeksikan rampung pada 2023. Infrastruktur yang memudahkan mobilitas wisatawan ini diharapkan akan memberikan dampak terhadap peningkatan aktivitas ekonomi daerah setempat.
"Untuk ekonomi kreatif siap-siap begitu jalan tol dibangun, karena akan ada peningkatan yang signifikan dari kunjungan dan juga kebutuhan untuk produk-produk ekonomi kreatif kuliner, kriya, fesyen, dan lain sebagainya. Karena saya melihat di beberapa daerah yang dibangun infrastrukturnya, justru ekonomi kreatif tidak siap dan malah dari luar yang masuk, jadi di sini saya titip agar para pelaku ekonomi kreatifnya menyiapkan dengan baik," kata Sandiaga.
Kehadiran Kelana Nusantara di Demak juga sebagai upaya Kemenparekraf/Baparekraf dalam membantu pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Demak serta membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga berdiskusi dengan beberapa pelaku ekonomi kreatif, mereka mengaku sedang menyusun subsektor ekonomi kreatif yang akan diunggulkan, sehingga kedepannya bisa menjadi bagian dari KaTa Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf.
Ada pula pelaku ekraf Demak yang masih memerlukan program pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas baik dari sisi produknya sendiri maupun kompetensi SDM.
"Kemenparekraf sendiri memiliki program yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pelaku ekonomi kreatif di Demak selain program KaTa Kreatif Indonesia dan Kelana Nusantara, yaitu Apresiasi Kreasi Indonesia. Kami berharap ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandi.