Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi Pulau Kelapa bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Selasa (28/6/2022). Menparekraf mengapresiasi Pulau Kelapa yang masuk dalam 100 besar desa wisata terbaik di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
“Karena setelah pengumuman 50 besar ADWI 2022, saya langsung konsultasi dengan dewan juri, ini nilainya bedanya sedikit sekali dengan desa wisata Pecinan Glodok. Untuk itu saya ingin mengapresiasi dan hadir langsung untuk menggali potensi parekraf di sini,” katanya.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, Pulau Kelapa menjadi salah satu destinasi wisata bahari terbaik di Kabupaten Kepulauan Seribu. Sehingga diharapkan potensi yang ada di salah satu pulau yang padat penduduk itu mampu menciptakan lapangan kerja baru untuk membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.
“Pulau Kelapa, menjadi salah satu destinasi terbaik di Pulau Seribu yang masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Kami bersama pemerintah daerah tugasnya untuk hadir menyetarakan pembangunan SDM dan menyejahterakan masyarakat yang di Kepulauan Seribu, agar sama seperti kelurahan lainnya yang ada di DKI Jakarta,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, cara terbaik untuk membuka lapangan kerja adalah dengan menggali potensi wisata dan ekonomi kreatif. Lantaran sektor parekraf mampu membuka enam kali lipat lapangan kerja dibanding sektor lainnya.
“Ayo kita terus kembangkan. Pulau Kelapa harus dijaga keberlanjutannya, pengelolaan sampahnya, potensi kuliner, kriya, pengelolaan limbah, dan pengelolaan energi baru dan terbarukan sebagai layanan dukungan destinasi berkelanjutan,” katanya.
Menparekraf Sandiaga merekomendasikan untuk wisatawan berwisata di Pulau Kelapa, lantaran potensi wisata bahari yang indah dan juga lokasinya yang dekat dengan Ancol atau hingga Kota Tangerang. Bisa ditempuh hanya 1,5 jam dari Dermaga Ancol.
Menparekraf sempat menikmati keindahan bahari Pulau Kelapa dengan berenang sejauh 500 meter dari perahu yang ia tumpangi ke Dermaga Pulau Kelapa.
“Karena kalau kita lihat wisata ke puncak itu bisa berjam-jam namun kalau ke Pulau Seribu hanya 1,5 jam dan wisatawan bisa menikmati keindahan bahari, kuliner, budaya, dan yang menarik pencampuran multietnis di sini dan sebagai pulau terpadat yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu.