Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak para investor untuk berinvestasi mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara (Sumut).
Dalam Toba Caldera Resort Investment Forum di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa (19/4/2022), Sandiaga mengatakan sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas (DSP), Danau Toba memerlukan investasi dari banyak investor agar kawasan ini bisa menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Terlebih, dalam waktu dekat ada beberapa event kelas dunia seperti W20 dan F1 H2O yang akan dihadirikan di destinasi wisata yang terletak di Sumatra Utara ini.
Sehingga, Sandiaga menilai investasi-investasi terkait sarana dan prasarana amenitas dan akomodasi perlu dihadirkan di Danau Toba. "Jadi di Danau Toba ini perlu dihadirkan investasi terutama akomodasi yang world class," kata Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan untuk menghadirkan investasi-investasi ini tidak harus menghadirkan investor-investor kelas dunia. Menurutnya, investasi dari investor-investor lokal sudah cukup untuk menjadikan Danau Toba sebagai destinasi dengan fasilitas dan pelayanan yang berkelas dunia.
"Danau Toba ini sangat cantik, pemerintah juga terus mempersiapkan infrastrukturnya. Sudah ada Bandara Silangit, sudah ada pula 13 pelabuhan yang dibangun pemerintah, dan juga sudah ada jalan yang mumpuni dan akan terus kita tingkatkan," katanya.
Sandiaga mengungkapkan, dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke Danau Toba, maka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar pun akan semakin terbuka lebar. Sehingga lewat forum ini, Sandiaga mengajak agar para investor segera berinvestasi di kawasan Danau Toba.
"Investasi ini kita tujukan untuk penyediaan sarana pariwisata dan penunjangnya dan kami menargetkan nilai investasi sekitar 2-3 miliar dolar AS dalam beberapa tahun ke depan dan juga menghadirkan 50.000-100.000 lapangan kerja baru. Jadi ini yang ingin kita hadirkan," kata Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan, menambahkan pihaknya memiliki lahan seluas 386 hektare yang telah bersertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL). Selain itu, Jimmy menjelaskan Danau Toba punya keunikan yang dapat menjadikannya destinasi kelas dunia di masa yang akan datang.
"Danau Toba adalah hasil letusan super volcano terbesar di dunia yang mengakibatkan hadirnya kekayaan alam dan budaya. Danau Toba juga meraih sertifikat UNESCO Global Geopark dan Danau Toba ini berada di daerah dingin serta berair tawar, berbeda dengan destinasi-destinasi prioritas lain di Indonesia yang umumnya beriklim panas dan berair asin," kata Jimmy.