Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno melanjutkan kunjungan kerja di Sumatra Utara dengan mengunjungi Ekowisata Batu Katak di Kabupaten Langkat.
Sandiaga mengungkapkan, pengembangan Ekowisata Batu Katak yang mengusung konsep pariwisata berkelanjutan berbasis lingkungan ini perlu ditingkatkan sehingga akan memberikan dampak yang maksimal kepada masyarakat, khususnya dalam mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Kemenparekraf dikatakannya akan mendorong dengan memberikan pelatihan SDM juga peningkatan promosi berbasis digital, serta program-program lain yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.
Ekowisata Batu Katak yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser menawarkan pemandangan Sungai Bohorok dengan berbagai kekayaan alamnya. Wisatawan dapat menyusuri sungai menggunakan perahu karet. Selain itu, masih banyak lagi atraksi lain yang bisa dinikmati wisatawan di destinasi yang berjarak 78 kilometer dari Kota Medan ini.
"Jadi nanti akan ada pelatihan tematik di sini. Pemasaran pariwisata secara digital juga akan kita dorong, termasuk penguatan kerja sama, business matching, dan penerapan CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability)," kata Sandiaga, Kamis (14/4/2022).
Pengembangan ini juga penting dilakukan guna memperkenalkan Taman Nasional Gunung Leuser, khususnya Ekowisata Batu Katak ke masyarakat. Taman Nasional Gunung Leuser pernah menyandang status sebagai Cagar Biosfer Dunia tahun 1981 dan Situs Warisan Dunia tahun 2004 dari UNESCO.
Meski demikian, ada beberapa tantangan dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di Batu Katak ini. Di antaranya akses jalan dan ketersediaan koneksi internet yang perlu diperkuat.
"Ini akan kita bangun dan segera tindaklanjuti. Digitalisasi ini tidak akan berjalan jika tidak ada internet. Kita ada program (bersama) Bakti Kominfo (penyedia infrastruktur dan ekosistem TIK bagi masyarakat). Jadi nanti akan (diupayakan) dihadirkan (jaringan internet)," kata Sandiaga.