Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan Desa Wisata Cikakak, Banyumas, Jawa Tengah, yang memiliki kemiripan dengan Desa Sangeh Monkey Forest, Bali mampu naik kelas bahkan mampu mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman).
"Keberpihakan kita dengan program andalan desa wisata untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan transformasi Desa Wisata Cikakak menjadi destinasi berkelas nasional, internasional, mungkin juga destinasi berkelas dunia," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam rangkaian visitasi 50 besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 Desa Wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Rabu (13/10/2021).
Desa Cikakak sendiri memang terkenal dengan ribuan habitat kera ekor panjang yang hidup berdampingan dengan warga di area hutan di sekitar pemukiman warga. Yang unik, di sana juga terdapat ritual Rewanda Bojana (pemanggilan kera) di mana para kera itu turun untuk mengambil sajian yang ada di Gunungan Buah.
Kehadiran Menparekaf di desa yang dapat ditempuh dari Kota Purwokerto selama 60 menit itu, juga memberikan beberapa program ekonomi kreatif yang nantinya dapat dikerjasamakan dengan warga.
Selain itu, di desa wisata yang kental dengan adat istiadat dan kebudayaan hingga peninggalan sejarah religi yaitu Masjid Saka Tunggal yang konon dibangun pada tahun 1288 diharapkan mampu menjadi daya tarik sendiri untuk mendatangkan wisatawan, baik nusantara ataupun mancanegara.
"Ini tentu akan kita riset lagi kalau betul (dibangun) 1288, ini berarti lebih tua dari Masjid Demak. Ini berarti juga menjadi destinasi wisata religi," kata Menparekraf.