Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, meminta agar kopi Indonesia dipromosikan dengan storytelling atau kisah unik yang menyertai pada setiap produknya sehingga semakin mudah dikenal di dunia.
Menparekraf Sandiaga saat hadir di acara Kopi Craft Indonesia di Summarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten (8/6/2021) menjelaskan bahwa storytelling bisa menjadi langkah efektif bagi para pelaku industri kopi untuk naik kelas, sehingga wisatawan bisa mengetahui latar belakang, asal usul, sejarah, dan visi dari berbagai jenis kopi di Indonesia, sehingga dunia semakin mengenal kualitasnya dengan cerita khas di balik kopi tersebut.
"Bahkan sampai ada ungkapan seperti; ada kopi ada cerita, lain kopi lain cerita, tak ada kopi tak ada cerita. Jadi memang Indonesia memiliki cerita sendiri, maka harapan kita kopi Indonesia bisa semakin dikenal di dunia," katanya.
Saat hadir di acara Kopi Craft Indonesia Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Deputi Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya, Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf Josua Simanjuntak, Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto P Adhi, juga turut dihadiri para pelaku ekonomi kreatif industri kopi Andanu Prasetyo (Kopi Tuku), Ego Prayogo (Titik Temu), Angeline Lawrence (Titik Temu), dan Aby (Klasik Bean).
Menparekraf Sandiaga mengaku sudah lama menjadi pecinta kopi dan menceritakan kualitas kopi Indonesia yang sangat potensial disukai pasar global. Terlebih di setiap daerah kopi nusantara memiliki citarasa yang khas.
"Saya pecinta kopi, saya juga punya usaha kopi di Magelang. Kopi Magelang itu spesial, tapi setiap saya ke satu tempat di Indonesia saya sangat terkejut dengan kualitas kopinya baik itu Arabika maupun Robusta. Jadi setiap kali kunjungan itu dan mencicipi kopi di daerah saya menemukan sensasi-sensasi baru. Terakhir saya mencoba kopi di Temanggung dan tadi saya minum kopi Aceh, sensasinya berbeda, luar biasa," ujarnya.
