Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membuka secara resmi gelaran "Bali Street Carnival" yang merupakan side event dari "World Water Forum ke-10".
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya saat membuka "Bali Street Carnival", Senin (20/5/2024) di Bali Collection Nusa Dua, mengatakan "World Water Forum ke-10" di Bali tidak hanya sebagai forum yang membahas pengelolaan sumber daya air sebagai sumber kehidupan tapi juga bagian dari promosi kekayaan budaya dan pariwisata serta ekonomi kreatif Indonesia.
"Bersama dengan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Bali, atas arahan Presiden, kami berkolaborasi agar peserta World Water Forum ini bisa lebih mengenal budaya Bali," kata Menparekraf Sandiaga.
"World Water Forum Bali Street Carnival" adalah pawai budaya yang menghadirkan ragam kesenian Bali dengan mengusung tema "Samudera Cipta Peradaban" yang dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal muasal suatu peradaban.
Pawai sendiri diikuti oleh enam sanggar seni dan melibatkan sekitar 1.200 seniman dari Sanggar Seni Bungan Dedari, Sanggar Seni Paripurna Gianyar, Sanggar Seni Pancer Langit, Sanggar Seni Kokar Bali, Sanggar Seni Gumi Art, dan Sanggar Gita Mahardika.
"Para delegasi sebelumnya sudah dihibur dengan upacara Segara Kerthi dalam Bali Water Purification dan semua mendapat tanggapan yang sangat luar biasa. Para penampil tadi benar-benar memperlihatkan keragaman budaya Bali dan penampilan ekonomi kreatif Indonesia," kata Sandiaga.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf dan Pemerintah Provinsi Bali serta masyarakat yang telah memeriahkan World Water Forum 2024.
"World Water Forum ini kalau ditotal ada 46 ribu (yang hadir), mengalahkan (pelaksanaan) yang lain dan Presiden World Water Council mengatakan ini yang terbagus, terbaik selama 30 tahun WWF ini. Dan ini menaikkan standar WWF ke depan," kata Basuki.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko, serta Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra.