Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melantik dua Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Kedua direktur itu adalah Herry Rachmat Widjaja sebagai Direktur Politeknik Pariwisata Makassar dan Dr. Ali Muhtasom sebagai Direktur Politeknik Pariwisata Lombok.
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya di acara pelantikan yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (13/9/2023) menjelaskan, ia mengapresiasi Muhammad Arifin sebagai Direktur Politeknik Pariwisata Makassar sebelumnya atas pengabdian dan jasa-jasanya dalam mengembangkan Politeknik Pariwisata Makassar baik dari sisi sumber daya manusia akademik maupun kelembagaannya.
“Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Arifin yang sudah purnatugas, semoga jasa dan kerja kerasnya bisa memberikan manfaat untuk pengembangan SDM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Makassar,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga berpesan kepada kedua Direktur Poltekpar yang baru dilantik untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Poltekpar yaitu para mahasiswa-mahasiswi Poltekpar karena sumber daya manusialah yang berperan sangat penting dalam mewujudkan generasi Indonesia Emas tahun 2045.
“Salah satu persiapan yang telah kami lakukan dalam rangka mewujudkan generasi emas adalah penerapan kurikulum berbasis ASEAN MRA-TP sebagai standar kurikulum berbasis ASEAN yang berskala Internasional,” ujarnya.
Kurikulum tersebut disusun berdasarkan kualifikasi ASEAN RQFSRS (Regional Qualifications Framework and Skills Recognition System) dan CATC (Common ASEAN Tourism Curriculum) dari ASEAN MRA-TP (ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals).
“Penerapan harus dikawal oleh para pimpinan Poltekpar karena diharapkan dapat membentuk generasi muda/para mahasiswa Poltekpar sebagai calon tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi sesuai kualifikasinya langsung dapat diakui, baik secara nasional maupun internasional khususnya di wilayah ASEAN,” katanya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan tentang kualitas SDM di Poltekpar tentu bukan saja mahasiswa atau mahasiswi, tetapi juga tenaga pengajar/dosen maupun tenaga kependidikan yang harus ditingkatkan kualitasnya. Untuk itu, pihaknya terus melakukan program-program upskilling, reskilling, dan new skilling yang sesuai untuk terus membangun public trust terhadap lembaga.
“Mari terus kita tingkatkan pelayanan secara holistik dari seluruh civitas akademika di lingkungan Politeknik Pariwisata dan terus melakukan berbagai strategi dalam rangka continual quality improvement menuju “World Class Tourism Polytechnic”, katanya.
Sementara itu, Direktur Politeknik Pariwisata Makassar yang baru dilantik Herry Rachmat Widjaja menjelaskan pihaknya akan terus menggali program-program yang dapat menarik dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa pendidikan vokasi itu penting.
“Kami menggunakan pendekatan 3C, yang pertama dari segi curriculum akan terus kami benahi, kemudian certification baik dari perguruan tinggi, program studi, mahasiswa, maupun dosen juga harus kita sertifikasi, dan yang terakhir adalah center of excellent dimana Poltekpar Makassar memiliki branding marine tourism dimana wilayah Indonesia Timur itu potensi alamnya ada di laut, jadi kita akan perbanyak program-program studi dan pembelajarannya ke arah marine tourism,” ujarnya.